Hello selamat siang! ^^
Pada post kali ini saya akan
memberikan review dan kesan yang saya
dapatkan ketika mengikuti perkuliahan Teknik Wawancara. Hari Kamis kemarin,
kelas kami didatangkan seorang lulusan S1 Psikologi Untar yang saat ini bekerja
sebagai Manager HRD di salah satu Perusahaan
Food & Beverage (F&B).
Beliau sempat berpindah-pindah perusahaan sebelumnya, namun hampir
semuanya bergerak di bidang F&B. Beliau mengatakan bahwa pekerjaannya
sebelum ia menjabat sebagai manager HRD hanya terbatas pada psikotes dan
wawancara. Psikotes dan wawancara tersebut dilakukan beliau ketika sedang
melakukan proses recruitment dan
seleksi.
Nah, apa bedanya recruitment dan
seleksi? J
Recruitment merupakan proses
dimana perusahaan sedang memasang iklan lowongan pekerjaan di berbagai tempat,
mencari dan merangkul calon pekerja sebanyak-banyaknya, yang nantinya calon-calon
pekerja tersebut akan diseleksi. Seleksi itu sendiri adalah proses dimana calon
pekerja yang sudah melewati proses recruitment
tersebut dipilih dan ditentukan posisi serta jabatan yang sesuai dengannya
dalam perusahaan tersebut.
Tiap perusahaan tentu memiliki aturan dan kriteria masing-masing
ketika memilih dan menyeleksi karyawan. Bahkan dalam satu perusahaan, tiap
jabatan pun masing-masing memiliki perbedaan kriteria calon pekerja yang
diinginkan.
Beliau juga mengatakan bahwa dalam perusahaan tempat ia bekerja
sekarang, terdapat beberapa kriteria yang telah ditetapkan perusahaan ketika
memilih dan memperkerjakan karyawan. Salah satu di antaranya adalah
karyawan/calon karyawan yang ingin bekerja di perusahaan tersebut tidak boleh
bertato.
Well, saya tahu bahwa selama
ini memang terdapat perusahaan-perusahaan yang tidak mengijinkan karyawannya
untuk memiliki tato. Namun, saya sendiri tidak tahu dengan jelas alasan
dibuatnya peraturan seperti itu. Ketika sharing
diberikan, beliau menjelaskan alasan di balik peraturan tersebut.
Salah satu alasannya adalah karena sebagian masyarakat Indonesia masih
menganut budaya Timur, yang menganggap bahwa tato identik dengan dunia malam.
Kehidupan malam tersebut juga sering dikorelasikan dengan hal-hal yang bersifat
negatif. Bayangkan apabila karyawan yang bekerja di store mereka memiliki tato. Masyarakat yang datang dan melihat
karyawan bertato tersebut mungkin akan merasa takut untuk datang lagi ke store mereka karena menganggap perusahaan
mereka memperkerjakan seorang preman.
Oleh karena alasan itulah, perusahaan tempat beliau bekerja melarang
karyawannya untuk memiliki tato.
Saya personally setuju
dengan alasan tersebut. Mungkin saya juga termasuk salah satu pengunjung yang
akan merasa takut apabila menemukan ada karyawan store F&B yang bertato. Namun, menurut saya karyawan bertato
akan menimbulkan kesan yang berbeda apabila ia bekerja di tempat lain, seperti
misalnya di club-club malam atau
mungkin bekerja sebagai seorang seniman dan entertainer :)
Okay, sekian ulasan dan review dari
saya.
Hope you guys get some new lesson and thanks for reading!
See ya on the next post!